- by admin
- 12/12/2014 - 07:30
- 0
Henidya Putri Heramarwan, Stufen SoSe 2012
Henidya Putri Heramarwan. Alumni dari MA Darul Marhamah, Cileungsi - Bogor, ini sekarang menempuh pendidikannya di jurusan Teknik Aeronautika (Luft- und Raumfahrttechnik) di Universitas Stuttgart.
Ketika ditanya kenapa memilih Uni Stuttgart? Heni menjawab "Karena Uni Stuttgart adalah universitas dengan jurusan teknik penerbangan terbaik di Jerman. Uni Stuttgart juga satu-satunya Universitas (bukan Hochschule) di Jerman yang menawarkan LRT (Luft- und Raumfahrttechnik) sebagai jurusan yang berdiri sendiri."
Heni yang memang memiliki cita-cita untuk bekerja di bagian research and development untuk perusahaan Jerman, Lufthansa Technik, sudah memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan studinya ke negara Jerman sejak di bangku SMA. Alasannya tidak lain karena Jerman memang terkenal sebagai negara maju yang selalu mengembangkan teknologinya. Selain itu juga karena Jerman merupakan negara yang memiliki mutu dan kualitas pendidikan yang sangat terjamin, namun biaya yang dikeluarkan untuk menempuh pendidikan di Jerman relatif murah jika dibandingkan dengan biaya pendidikan di negara lain.
Murahnya biaya kuliah di Jerman pun turut dirasakan oleh Heni yang hanya mengeluarkan biaya kuliah sebanyak kurang lebih 350 Euro. Biaya itu pun sudah termasuk Semesterbeitrag (Administrasi) dan juga Semesterticket (Abonemen Transportasi). Dengan biaya tersebut, setiap mahasiswa di Uni Stuttgart dapat menggunakan berbagai macam fasilitas kampus seperti, Internet, perpustakaan, Mensa (Kantin Kampus), kegiatan Mentoring untuk para mahasiswa asing, fasilitas software pendukung perkuliahan, dll.
Untuk biaya hidup, Heni biasa menghabiskan sekitar 500-600 Euro per Bulannya. Seperti mahasiswa yang lain, pengeluaran Heni tersebut dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari seperti sewa tempat tinggal, makan, minum, listrik, gas, air, asuransi, telepon, dll. Tapi pastinya, biaya hidup tersebut akan membengkak jika Heni jalan-jalan hingga ke luar kota.
Bagaimana kehidupan di Jerman menurut Heni?
Ternyata menurut Heni, kehidupan di Jerman itu sangat berat. Namun beratnya kehidupan di Jerman itu tidak lantas membuat Heni menyerah begitu saja. Lelah pasti sering menghinggap di kehidupan mahasiswa asing seperti Heni. Namun Heni selalu ingat niat tujuan awal saat ia menapakkan kakinya pertama kali di Jerman. Niat dan tujuan itu lah yang selalu digunakan Heni sebagai pacuan agar ia tidak cepat menyerah dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di Jerman.
Berikut sedikit pesan-pesan dari Heni untuk teman-teman lain yang ingin melanjutkan studinya di Jerman:
Banyak orang yang bilang kalo kuliah di Jerman itu keras tapi kamu nggak akan betul-betul paham maksud dari ‘keras‘ ini sampe kamu merasakannya sendiri dan di saat itulah kamu ditantang untuk bisa survive. Tapi susah bukan berarti tidak mungkin, makanya kita harus kuatkan tekad.Kuliah itu dasarnya berat. Beradaptasi di lingkungan baru juga berat. Dan sebagai ausländische Studierende (Mahasiswa Asing) kamu harus menghadapi keduanya di saat yang bersamaan. Kamu harus beradaptasi dengan lingkungan baru, sistem perkuliahan yang baru, bahasa yang baru, kultur yang vollkommen anders, semuanya akan terasa asing dan kamu butuh waktu untuk bisa terbiasa. Disiplin itu penting banget, percaya deh.